
Awal Mula
- 1924 – Di kalangan pemuda Nahdlatul Ulama (NU) mulai tumbuh kesadaran pentingnya wadah khusus untuk mengorganisir kaum muda. Saat itu muncul perkumpulan bernama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air) yang dipelopori oleh KH. Abdul Wahab Chasbullah. Perkumpulan ini menjadi cikal bakal organisasi pemuda NU.
Lahirnya Ansor
- KH. Abdul Wahab Chasbullah memberi restu dan dorongan penuh atas berdirinya ANO.
- 24 April 1934 M bertepatan dengan 10 Muharram 1453 H – Dalam konferensi PPNU di Surabaya, diputuskan mengganti nama PPNU menjadi Ansoru Nahdlatul Oelama (ANO).
- Nama Ansor terinspirasi dari kaum Anshar di Madinah yang membantu perjuangan Rasulullah SAW.
Masa Perjuangan
- Menjelang kemerdekaan, pemuda ANO ikut terlibat dalam pergerakan nasional melawan penjajah.
- Peran GP Ansor semakin menonjol ketika organisasi ini membentuk Barisan Ansor Serbaguna (Banser), yang awalnya merupakan bagian dari laskar perjuangan pada masa revolusi kemerdekaan. Banser kemudian berkembang menjadi satuan pengamanan sosial dansebagai sayap perjuangan militan yang menjaga kiai, pesantren, dan masyarakat dari gangguan penjajah maupun ancaman ideologi lain.
Pasca Kemerdekaan
- Setelah Indonesia merdeka, Ansor terus bertransformasi.
- 1949 – organisasi ini direvitalisasi dan diresmikan kembali dengan nama Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor). Sejak saat itu, GP Ansor menjadi organisasi resmi di bawah NU
- Tahun-tahun berikutnya, Ansor Berkembang berkembang cepat dan menjadi organisasi pemuda yang aktif dalam pendidikan, sosial, dan perjuangan kebangsaan.
- Banser dikenal karena kedisiplinannya, keterlibatannya dalam bantuan bencana, serta pengamanan kegiatan keagamaan serta semangatnya dalam menjaga para ulama
Peran Besar GP Ansor
- 1945–1950-an – ikut menjaga NKRI dari ancaman pemberontakan (PKI, DI/TII, dan lainnya).
- 1965 – menjadi salah satu garda terdepan dalam menumpas komunisme.
- Hingga kini, GP Ansor tetap konsisten menjaga NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika, serta mengawal ulama NU.

