BANYUPUTIH — Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Banyuputih resmi menggelar Konferensi Anak Cabang (Konferancab) pada 14 November 2025. Acara yang menjadi forum musyawarah tertinggi di tingkat kecamatan ini berlangsung di Pondok Pesantren Salafiyah Al Ikhlas, Desa Sumberejo dengan dihadiri para pengurus, kader, serta tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama. Kegiatan berjalan khidmat dan penuh antusias sebagai momentum evaluasi serta regenerasi kepemimpinan Ansor di tingkat kecamatan.
Konferensi diawali dengan penyampaian laporan pertanggungjawaban PAC masa khidmat 2023–2025. Dalam sambutannya, Ketua PAC Imam Taufiqurrahman menegaskan bahwa setiap kepemimpinan memiliki masanya dan kini tiba saatnya untuk memberikan ruang bagi estafet berikutnya.
“Setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya. Kini saatnya kami mempertanggungjawabkan amanah dan menyerahkan tongkat estafet kepada pemimpin berikutnya,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa Konferancab bukan hanya agenda wajib organisasi, melainkan momentum konsolidasi serta pembangunan semangat baru untuk menghidupkan Gerakan Pemuda Ansor di Kecamatan Banyuputih.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kesinambungan program: “Yang baik mari kita lanjutkan, yang kurang baik mari kita tinggalkan.”
Momentum konferensi semakin menguat saat Ketua PC GP Ansor Situbondo, Sahabat Johantono, memberikan pengarahan kepada seluruh peserta. Ia menyoroti pentingnya memperkuat kaderisasi, terutama di wilayah basis yang dekat dengan lingkungan pesantren.
“Kaderisasi kita di daerah basis masih lemah. Ini menjadi PR bersama, apalagi kita dekat dengan banyak pondok pesantren. Mesin kaderisasi harus terus dipompa agar Ansor tidak kekurangan kader,” tuturnya.
Johantono menegaskan komitmen PC GP Ansor Situbondo untuk bersinergi dengan seluruh pondok pesantren dalam memperkuat pemahaman tentang Ansor dan Nahdlatul Ulama. Ia juga memberikan pesan penting kepada calon pemimpin terpilih: “Siapa pun yang terpilih nanti, dialah yang memegang amanah besar untuk menjalankan organisasi secara bertanggung jawab.”
Hadir pula Ketua MWC NU Kecamatan Banyuputih, H. Trisno, S.Ag, yang memberikan wejangan mendalam mengenai nilai dasar berorganisasi dalam NU.
Dalam arahannya, ia menegaskan bahwa seorang kader Ansor harus berpegang teguh pada wasiat KH. As’ad Syamsul Arifin, yaitu:
Jujur, Giat, dan Ikhlas.
“Dalam berkhidmat di NU, tiga nilai itu harus melekat. Dan yang terpenting, istiqamah. Apa pun yang terjadi, tetap setia bersama NU, setia bersama para muassis,” pesannya di hadapan peserta Konferancab.
Nasehat tersebut menjadi penguat moral bagi para kader yang hadir, sekaligus menjadi fondasi spiritual bagi kepemimpinan Ansor di masa mendatang.
Konferancab GP Ansor Banyuputih tahun ini diharapkan menjadi titik balik penting untuk memperkuat organisasi, menyolidkan kader, serta meningkatkan peran sosial-keagamaan Ansor di tengah masyarakat.
Dengan semangat regenerasi dan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah, para peserta berharap pemimpin baru nantinya mampu menyempurnakan program-program yang sudah berjalan dan membawa Ansor Banyuputih menjadi lebih maju dan responsif terhadap kebutuhan umat.
Konferensi kemudian berlanjut ke tahap pemilihan calon ketua dan formatur, yang menentukan arah gerak PAC GP Ansor Banyuputih dalam periode berikutnya. Setelah melakukan beberapa sidang pleno, baik pleno Tata Tertib Konferensi anak cabang, tata tertib pertanggungjawaban, tata tertig pemilihan ketua dan tim formatur. Konferensi ini melahirkan sahabat Nurul Yakin Dari Desa Sumberejo sebagai mandatari Konferensi Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Banyuputih Masa Khidmad 2025 – 2028
